Jumat, 13 Januari 2012

Elektrolit dalam tubuh

elektrolit adalah Substansi yang berdiasosiasi  (terpisah) di dalam larutan dan akanmenghantarkan arus listrik.Elektrolit dapat ditemukan dalam darah,jaringan serta sel-sel dalam tubuh.Elektrolit dalam tubuh berupa air,asam basa dan garam.Ada dua tipe elektrolit yang ada dalam tubuh, yaitu kation (elektrolit yang bermuatan positif) dan anion (elektrolit yang bermuatan negatif)

Beberapa contoh kation dalam tubuh adalah Natrium (Na+), Kaalium (K+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+). Sedangkan anion adalah Klorida (Cl-), HCO3-, HPO4-, SO4-. Dalam keadaan normal, kadar kation dan anion ini sama besar sehingga potensial listrik cairan tubuh bersifat netral. Pada cairan ektrasel (cairan diluar sel), kation utama adalah Na+ sedangkan anion utamanya adalah Cl-.. Sedangkan di intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah kalium (K+).
Disamping sebagai pengantar aliran listrik, elektrolit juga mempunyai banyak manfaat, tergantung dari jenisnya. Contohnya :
§  Natrium     : fungsinya sebagai  penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan volume ekstra sel.
§  Kalium       : fungsinya mempertahankan  membran potensial elektrik dalam tubuh.
§  Klorida      : fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.
§  Kalsium     : fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah.
§  Magnesium : Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan
 pembuluh darah tubuh.
Organ tubuh yang terlibat dalam regulasi keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
  1.  Ginjal (air, elektr, asam – basa)
           173 I plasma / hari melalui ginjal à 1.5 l urine
  1.  Jantung dan pembuluh darah :
     Gangguan fungsi jtg à RBF ↓ àGFR ↓ à keseimbangan
     cairan, elektr dan asam basa terganggu
  1. Paru                                                                                                                                           Terutama keseimbangan asam- basa  Insensible water loss (IWL) 300 – 400 cc sehari   Terdapat beberapa elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, danklorida yang secara normal terdapat dalam tubuh.Elektrolit tersebut, yang juga dikenalsebagai garam tubuh, diperlukan dalam jumlah tertentu di dalam tubuh. Namun terkadangkadar elektrolit dapat meningkat atau menurun dalam keadaan tertentu. Hal ini yang dikenalsebagai gangguan elektrolit.

NATRIUM
Natrium mengatur jumlah total air dalam tubuh. Selain itu, transmisi natrium keluar dan masuk sel juga berperan penting dalam fungsi tubuh. Banyak proses dalam tubuh,terutama di otak, sistem saraf, dan otot, yang memerlukan sinyal listrik untuk komunikasi.Perpindahan natrium sangat penting dalam menyalurkan sinyal-sinyal listrik.
Terlalu banyak atau sedikit natrium dapat menyebabkan kerusakan sel.Kadar normal natrium dalam serum adalah 135±145 mEq/L.Sedangkan kebutuhanasupan natrium per hari ialah 1±2 mEq/ kgBB/hari.
  HIPERNATREMIA 
Hipernatremia hampir selalu disebabkan oleh kehilangan air melebihi kehilangannatrium (kehilangan cairan hipotonik) atau retensi natrium dalam jumlah yang besar. Bahkanketika kemampuan ginjal untuk memekatkan urine rusak, rasa haus paling efektif mencegahhiponatremia. Hipernatremia sering terjadi pada pasien yang sakitdan tidak bisa minum,sangat tua, sangat muda, dan pasien tidak sadar. Pasien dengan hipernatremia dapat memiliki jumlah total natrium tubuh yang rendah, normal, atau tinggi.

HIPONATREMIA

 Hiponatremia selalu mencerminkan retensi air baik oleh peningkatan absolut dariTBW (Total Body Water) ataupun kehilangan natrium melebihi kehilangan air. Kapasitasnormal ginjal untuk mengencerkan urine dengan osmolalitas serendah 40 mOsm/kg dapatmengekskresikan lebih dari 10L air per hari, jika diperlukan. Oleh karena kemampuan yanghebat ini, hiponetremia hampir selalu diakibatkan oleh defek pada kapasitas pengenceranurine (osmolalitas urine 100mOsm/kg). Hiponatremia tanpa abnormalitas dari kapasitas pengenceran ginjal (osmolalitas urine <100 mOsm/kg) biasanya dihubungkan dengan polidipsia primer atau µreset  osmoreseptor; kedua kondisi terakhir ini dapat dibedakandengan pembatasan cairan.
KALIUM
Kalium, ion intraseluler utama dalam tubuh, berperan penting dalam menentukan potensial membran sel. Walaupun konsentrasi kalium ekstraseluler rendah, kadar kalium padacairan ekstraseluler diregulasi secara hati-hati, karena perubahan pada konsentrasiekstraseluler dapat menimbulkan gangguan fungsi saraf dan kardiovaskular yang mengancam jiwa. Perpindahan kalium antara kompartemen intraseluler dan ekstraseluluer dapat berhubungan dengan perubahan hormon serta pH pada cairan ekstraseluler.
Kadar normal kalium dalam serum adalah 3.5±5.5 mEq/L.Sedangkan kebutuhanasupan kalium ialah 1±2 mEq/hari.
HIPERKALEMIA
 Hiperkalemia terjadi saat kadar kalium plasma melebihi 5.5 mEq/L. Hiperkalemia jarang terjadi pada individu normal karena kapasitas ginjal yang luar biasa untuk mengekskresi kalium. Ketika intake kalium meningkat, ginjal dapat mengekskresikansebanyak 500 mEq
kalium per hari. Sistem simpatis dan sekresi insulin juga berperan pentingdalam mencegah peningkatan akut kadar kalium plasma.Hiperkalemia dapat disebabkan oleh (1) perpindahan kalium interkompartemen, (2) penurunan ekskresi kalium di urine, dan (3) peningkatan intake kalium. Peningkatan palsukonsentrasi kalium plasma dapat terjadi jika terdapat hemolisis sel darah merah padaspesimen darah (kebanyakan disebabkan torniquet yang lama ketika mengambil darah).
HIPOKALEMIA
Hipokalemia ditentukan saat kadar kalium plasma kurang dari 3.5 mEq/L dan dapatterjadi oleh karena: (1) perpindahan kalium interkompartemen, (2) peningkatan kehilangankalium, dan (3) intake kalium tidak adekuat.
  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar